Buku yang aku baca juga dibaca oleh orang lain. Lagu yang kusuka juga didengar oleh orang lain. Manusia yang tampan untukku juga pasti tampan untuk orang lain. Dan ketika aku mendapati fakta aku sedang bahagia aku benci ketika tau tidak hanya aku orang yang bahagia, atau paling bahagia. Kamu, manusia yang dulu pernah sangat membahagiakanku kini kamu juga membahagiakan untuk wanita itu. Namun, haruskah aku cemburu? Tidak. Sejak kecil, ayah ibuku selalu mengajarkanku bagaimana cara berbagi. Anggap saja dibagi dua, hati dan raga. Ragamu miliknya, hatimu untukku.
Nampak semacam kejam. Tapi aku lelah menderita. Biarkan aku bahagia dengan segala cara. Kamu tau betapa lelahnya aku menunggu? Betapa lelahnya aku tersenyum saat aku tak pernah kau hiraukan? Betapa bencinya aku melihat kalian berdua bersama? Betapa aku ingin menangis mendengar panggilan yang seharusnya untukku? Aku lelah. Cemburu. Tapi..disisi lain aku juga bukan siapa-siapa. Hanya bagian masa lalu yang masih sering menangis sejak kau tinggalkan. Menangis bukan karena terlalu lemah, tapi karena terlalu lama aku berpura-pura kuat. Me, your ex :))