Mimpi Kecil

Maaf aku selalu mencoba merasuk ke ragamu. Niatku hanya ingin memiliki hatimu. Bukankah itu niat yang baik? Makanya biarkan aku merasuk ke raga dan jiiwamu :)

Selasa, 17 Juni 2014

Tuhan dan Dia

Diposting oleh adnigcitra di 09.58 0 komentar

Ibuku pemuja Tuhan. Ia selalu menyendiri dan meluangkan waktunya untuk sesosok Tuhan.
Aku. Aku pemuja dirinya. Waktuku dan semua dari diriku telah kuberikan untuknya. Dia sosok berkharisma pengisi hidupku. Ibuku tau, ibu juga bilang kalau dia memang berkharisma dan baik. Tapi kenapa ibu tak memuja dia?
Suatu hari aku penasaran dengan Tuhannya ibu. Aku mengintip kegiatannya dengan Tuhan. Aku tak melihat orang lain, hanya ibuku yang berbicara sendiri. Entah berbicara dengan siapa tapi ibu menangis. Ibu mengatakan ia ingin keluarganya bahagia.
Ibu tetap dengan Tuhannya dan aku dengan dia. Suatu hari ibu menasehati agar aku memuja Tuhannya ibu. Kata ibu, Tuhanlah yang mengatur pertemuan, perpisahan dan segalanya didunia. Aku marah! Marah semarah marahnya! Tuhan itu yang mana? Dimana aku menemuinya?
Saat itu aku membuat ibuku menangis.
Maaf, bu..
Beberapa hari yang lalu aku bertengkar hebat dengan dia, dia yang kudewakan. Dia yang kupuja dan kuanggap baik luar biasa itu menyakitiku. Katanya dia tak akan membiarkan air mata jatuh dari pipiku. Tapi kali ini dia sengaja! Dia tau aku menangis tapi kemudian dia diam saja.
Dia pergi..
Dia memunggungiku, dan kami telah berjalan pada aturan dan jalan kami masing masing.
Aku tak punya acuan. Aku teringat Tuhannya ib u. aku menemui ibu dan bertanya jika Tuhan yang mengatur segalanya didunia, jadi aku bisa menyalahkan Tuhan atas perpisahanku dengannya? Aku bertanya dan ibu hanya tersenyum dan berkata, Tuhan adalah zat yang maha pengasih. Jika ada kasih maka pasti ada tujuan agar yang dikasihinya menjadi lebih baik. Kata ibu, perpisahanku dengannya hanya cara Tuhan melatihku untuk menjadi kuat dan bisa diandalkan.
Lalu dimana Tuhanmu, bu? Aku ingin meminta maaf dan memujanya. Aku salah. Aku ingin meminta dia menyembuhkan sakit hatiku ini. Kata ibu, Tuhannya ada di hati tiap manusia ciptaan Tuhan. Memang tak kasat mata, tapi kehadirannya dapat dirasakan.
Lalu kini Tuhan, dapatkah Tuhan memberiku pelajaran tanpa menyakitiku?
Lalu apa wanita yang bersamanya kini jauh lebih dariku?
Tuhan, hilangkan semua tentang aku dan dia..

Hilangkan, Tuhan..

SMS Gratis :D

 

MangkokMimpi Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea