Wujud cinta dan rupa rindu yang ia kenal hanya dirimu seorang. Baginya cinta adalah ideologi dan ia ingin engkau menjadi pemikirnya, kalian. Hatimu rupa laut samudera yang dalam, dan ia hanya wanita yang berenang tanpa takut tenggelam. Baginya, mati terhanyut airmu adalah sahid.
Selain maut, kepergianmu adalah hal yang sangat menakutkan baginya. Hal itu hanya akan mencabut semua kebahagiaan melalui jantungnya. Jangan tanya mengapa ia tak pernah berungkap cinta padamu.
Saat kau bahagia dengan mereka, dia hanya memperhatikanmu dari jauh. Diam diam, terkadang cemburu menjejali perasaannya. Ia ingin menjadi apapun yang dapat selalu dekat dan kau butuhkan. Tapi sang Nona tetap sabar. Karena saat kau jatuh, ialah yang akan pertama kali ada. Meski ada ragu di hatinya.
Saat semua telah kau miliki, akankah kau masih membutuhkan dirinya? Akankah pelukan hangatnya masih kau rindukan? Akankah tarikan tangannya masih kau butuhkan untuk membantumu bangkit?
Ia mulai mempersiapkan nyali. Mempersiapkan nyali untuk terbang tanpa arah. Ia hanya ingin engkau tetap bersamanya. Dalam sedih maupun senang. Dalam siang maupun malam. Dalam suka maupun duka.
Dan berdua, kalian akan merajut cinta untuk kalian kenakan kepada peranakan rindu yang lucu sebagai pakaian hangatnya.