Sunyi, Sepi, Jangan Pergi.

Akan tiba hari dimana dunia serasa kosong dikepalamu. Seolah saat ini akan segera terlupakan dan yang kau ingat....

Masih..

Tetap..

Kenangan lama.

Tapi kemudian kenyataan datang. Mengirismu perlahan. Menyadari ditengah kesepian, satu satunya hal yang riuh hanya hatimu sendiri. Lalu kesepian itu memeluk dalam bayabng. Membuat kita merasa terbiasa dalam pelukannya. Bahagia. 

Tapi kemudian, kita menjadi takut sendirian. Padahal kita tidak pernah benar benar sendiri. Setauku, perasaan sunyi ini telah mengakrabi kenangan.

Ketika masa lalu itu menyerbak menjadi sebuah kenyataan (lagi). Maksutku untuk kedua atau kesekian kali. Selalu ada pertanyaan yang berputar dalam otakku.

Bayang - bayang masa lalu itu datang lagi, atau memang aku yang tidak pernah pergi?

Hatiku benar bukan sebuah villa yang hanya kau singgahi untuk sekejap. Hatiku hahya sebuah rumah sederhana. Dimana kau bisa pulang, mengamini doanya, menghangatkan perapiannya dan...

Rumah ini hanya milikmu.

Rumah ini akan menolak jika orang lain bahkan hanya ingin bersender pada tiang depanku. 

Aku sudah katakan cinta, kasih, seluruhnya adalah milikmu. Orang lain bahkan tak berhak untuk membicarakannya. Apalagi mengkhayalkan akan memilikinya.

Jangan selalu kau ragukan sebuah kenyataan yang bahkan untuk mengelaknya pun hatiku menolak.

Cinta..

Aku dan kamu sama sama memilikinya, dan telah memberikannya satu sama lain.

Aku mencintaimu. Entah keberapa kali. Tapi aku mencintaimu..