Mimpi Kecil

Maaf aku selalu mencoba merasuk ke ragamu. Niatku hanya ingin memiliki hatimu. Bukankah itu niat yang baik? Makanya biarkan aku merasuk ke raga dan jiiwamu :)

Jumat, 15 Juli 2016

Aku dan Sedihku

Diposting oleh adnigcitra di 07.56 0 komentar

Aku, tak pernah berjalan jauh keluar dari duniaku.
Sejak lama,
aku,
sungguh telah lama,
bersedih.
Dan tepat ketika aku jatuh cinta padamu, aku merasa berdosa karena telah berbahagia.
Karena sebelum itu aku adalah sahabat terbaik dari rasa sedih.
Apa jadinya aku tanpa kesedihan?
Dan,
apa jadinya kesedihan, tanpa aku?
Kekecewaan ini sayang, kecewaku terhadapmu, mungkin hanya salah satu cara dosa itu mengingatkanku. Bahwa aku, berasal dari kesedihan dan akan tetap begitu selamanya. Hingga mencintaimu tanpa rasa sedih menjadi mustahil bagiku.
Maaf jika kamu harus merasakan sedih karena aku.
Tapi jika kamu bersedia,
aku tetap akan mencintaimu dan berusaha menelan sakit ini sendirian.

Sabtu, 02 Juli 2016

Silent Scream

Diposting oleh adnigcitra di 11.27 0 komentar

Pernahkah kau mengingat setiap moment kata "Aku mencintaimu.." yang kau ucap untuk saya? Jujur saja tiap kali kau mengatakannya, hati saya menjerit "Saya juga mencintaimu, sangat mencintaimu..". Jika kau tau sesuatu meronta dalam diri saya. Ia membenci kenyataan bahwa hingga saat ini, kau hanya bisa menebak nebak perasaan saya saja.
Karena tiap saya menginginkannya,
bibir saya tak mampu mengakatakannya.

Ia hanya diam.

Ia takut ucapannya akan membuat saya menjatuhkan diri saya untuk orang yang salah. Bukan. Bukan saya tidak percaya kamu. Tapi percayalah, ada satu sisi dalam otak saya, bisa jadi brocca - bagian otak yang bertanggung jawab atas motorik bicara - seperti memiliki trauma. Pada yang dulu ia pernah terburu-buru lalu menyakiti saya, karena mengucapkannya pada orang yang salah. Jadi aku tak pernah mengatakannya,

"Saya juga mencintaimu, saya sangat sangat mencintaimu.."

Dan selang waktu berjalan, saya tidak memperkirakannya. Tapi, ya, sudah sewajarnya kau menjadi lelah atas penantian. Kau merasa aku tak pernah membalas perasaanmu, karena aku lupa bahwa kau tak pernah bisa benar-benar membaca hatiku. Kini kau menjauh, tanpa tau disini hatiku tak pernah berhenti menjerit;

"Saya sangat mencintaimu.."

Rabu, 22 Juni 2016

Dirimu yang Selalu Baru

Diposting oleh adnigcitra di 12.33 0 komentar

Selamat Pagi, 01.13 dari sini dan 02.13 dari tempatmu, bukan?
Mungkin memang sudah diciptakan begitu, saya selalu satu langkah dibelakang kamu. Tapi katamu jangan begitu. Tidak ada jarak yang akan menjauhkan kita, bukan? Kecuali takdir Tuhan dan hanya jika hatimu terbagilah saya akan pergi. Suatu hari nanti, pukul satu seperti ini saya akan terbangun dan melihatmu tertidur pulas memeluk saya. Ya, bukan hanya bayangan saya seperti sekarang.
Terimakasih, dalam jarak yang tidak mudah ini sudah mau bersama saya.
Terimakasih sudah memeberikan saya hatimu dan mempercayai saya ditengah keraguanmu.
Terimakasih telah menghabiskan waktu bersama saya dan tetap menginginkan saya mendampingimu, kelak.
Terimakasih telah mau mengkhawatirkan saya dan tetap berada dalam fikiran saya yang kacau ini.
Terimakasih telah membuat saya bahagia dan telah tertawa untuk saya.
Terimakasih telah menjadi dirimu sendiri dan membuat saya menjadi diri saya sendiri.
Terimakasih untuk setiap hari, dan setiap malam, dan setiap waktu bersamamu.
Saya yakin saya mencintai dirimu yang baru setiap harinya. Sederhananya, kemarin saya mencintai betapa cemerlangnya matamu itu. Betapa bulatan cokelat itu bersinar dan membuatku luluh. Dan hari itu, sempat tanganmu. Betapa hangat mereka menyambut tangan saya. Bagaimana jarimu menyelam dan mengisi jarak di jari-jari saya.
Dan saya tak sabar menunggu esok. 
Apalagi yang akan membuat saya jatuh hati?

Rabu, 15 Juni 2016

A Bird

Diposting oleh adnigcitra di 11.56 0 komentar
Jika saya bisa menjadi burung yang terbang bebas di angkasa, saya tak akan berkeliling jauh. Saya hanya akan bertengger di depanmu dan memandangimu hingga puas. Mengamati apa yang sedang kamu lakukan ketika kamu sedang merasa sendiri. Seperti yang kamu keluhkan kepada saya di setiap pesanmu.
Saya mungkin tidak akan cocok dengan fisik burung yang besar.Mungkin saya bisa menjadi burung gereja? Burung kecil dan tak berarti itu akan membuat orang lain enggan memburu saya. Sehingga saya bisa tetap tenang bertengger dan mengawasimu.
Lucu bukan?
Saya akan menjadi burung yang kekurangan gizi lalu mati kelaparan. Karena saya tidak lagi berfikir mengenai makanan dan hanya memikirkanmu, memandangimu sepanjang waktu. Saya akan berkicau untuk menghibur masa sedihmu. Saya ingin melihat apa yang sebenarnya kamu sembunyikan dari saya, dan dari mereka. Saya akan terbang diatasmu setiap waktu. Memayungimu dan panasnya sinar matahari dan dinginnya hujan. Melindungimu dengan apa yang saya bisa.
Namun saya bukan burung.
Tapi saya tetap akan melindungimu semampu saya dari jauh.
Dari jarak yang sangat jauh ini, saya rindu.

Senin, 04 April 2016

Cita-Cita atau Cinta?

Diposting oleh adnigcitra di 15.03 0 komentar

Saya tidak yakin benar mana yang harus diutamakan saat ini. Memaksamu bertahan di negeri ini dan bersama saya, atau mengejar cita-citamu hingga ke negeri orang. Saya tau benar saya diam-diam mencintai kamu. Saya takut akan kehilangan kamu. Saya menemukan sosok hangat dalam dirimu, yang takkan mungkin saya temukan pada pria lain. Jika saja saya sedikit lebih pantas, tidak, jika negeri ini sedikit lebih bisa memberikan sedikit kualitas pendidikan, saya pasti sudah mati-matian memaksa kamu tinggal bersama saya. Ya, kalau boleh jujur ada rasa egois yang sudah serupa gletser di atas lautan yang menenggelamkan pikiran jernihku.
Saya pun tau, untuk menentukan hal ini pun bukan suatu hal yang mudah bagimu. Saya tau jika bisa, kamu pasti ingin membuat semuanya baik-baik saja, aku dan kedua orang tuamu. Yang membuat dua pilihan ini imbang bagimu adalah dua pihak berpihak pada tiap opsi. Dan terimakasih karena itu saya. Terimakasih telah menjadikan saya sebuah pertimbangan. Terimakasih telah menjadikan keinginan saya sebuah pemberat dalam pengambilan keputusanmu.
Jika kamu tanya menurut saya kekurangan mengambil opsi bersekolah jauh, jelas saya akan jawab kamu akan jauh, tidak, semakin jauh dari saya. Jujur, dalam kepala saya sudah ada gambaran bagaimana kita akan selesai dari pertempuran dengan jarak selama satu semester ini. Saya sudah siapkan diri saya untuk selalu dekat dengan kamu, di kotamu. Ada sesuatu yang tidak ikhlas dalam diri saya jika kamu memilih pergi, padahal, katakan saja saya sudah berusaha mendekat.
Siapa yang akan mendengarkan cerita-cerita bodoh saya? Siapa yang akan memberi saya pelukan hangat tiap kali saya down atau lelah? Siapa yang akan menjadi bahan kejailan saya? Siapa yang akan menemani saya menikmati indahnya pulau Bali? Siapa yang akan menemani saya jajan di pinggir jalan? Siapa yang akan datang dengan suntikan semangat saat saya lelah dengan tugas-tugas?
Tapi sekali lagi ini adalah pilihan. Cita-cita atau cinta?
Maka pergilah, kekasih.
Pergilah untuk kembali kepadaku. Pergilah untuk menjadi yang terbaik. Jadikan jarak ini alasanmu berjuang agar lulus tepat waktu, sehingga kamu tidak mengulur perpisahan kita. Toh saya juga bisa seidkit lebih fokus disini. Saya bisa belajar bersosialisasi dengan baik. Kejar cita-citamu lalu pulanglah demi cinta. Saya mencintaimu, selalu.


Let this be our lesson in love
Let this be the way we remember us
I don't wanna be cruel or vicious
And I ain't asking for forgiveness
All I ask is if this is my last night with you
Hold me like I'm more than just a friend
Give me a memory I can use
Take me by the hand while we do what lovers do
It matters how this ends
Cause what if I never love again?

Senin, 22 Februari 2016

UNIVERSE

Diposting oleh adnigcitra di 09.53 0 komentar

Ialah bukan jajaran gunung,
Atau sekedar laut luas antara dua daratan,
Bahkan bukan pula jarak antara bumi dan surga,
Bukan..
Tidak ada yang akan menjauhkan kita,
Karena bukan bumi hakikat duniaku, melainkan dirimu.

SMS Gratis :D

 

MangkokMimpi Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea