Terlatih Patah Hati

Aku sering berfikir bahwa aku tegar. Bahkan, saat aku benar benar menyadari aku tidak tegar, aku tetap menguatkan diriku sendiri dengan segala cara. Intinya aku tegar. Sekarang, aku tak perlu menguatkan diriku sendiri. Aku memilikimu..

Aku sudah lupa. Ya, sudah mulai lupa. Aku lupa saat pertama rasakan sakitnya patah hati. Rasakan sesak, susah bernafas saat kekasihku yang dulu mencari kekasih yang lain. Entah apa motifnya, aku lupa, tak mau mengingatnya. Saat itu yang kuingat harapan, mimpi masa depan yang kami impikan pupus, hatiku pun tak bisa luput. Dia, cedera serius. Aku tak butuh kotak P3K kakak kakak PMR, tak butuh stetoskop dokter ahli dalam. Mereka pun tak akan mengerti. Hanya butuh seseorang yang tulus, itu kamu. Malaikat yang datang saat mimpi burukku. 

Terimakasih untuk kalian. Yang membuatku merasa biasa, diduakan, bertepuk sebelah tangan, bahkan ditinggal tanpa alasan. Siapa lagi kalau bukan barisan pematah hati. Ya, mantan dan semua yang pergi tanpa sempat aku miliki.

Dia, apa kabarnya ya? Lama tak kupikirkan dia. Aku terlalu sibuk merasakan bahagia. Sekarang, aku ingin mengingat sejenak. Karena post kali ini. Dia yang paling dalam tancapkan luka. Tapi kata temanku, terkadang dia merindu. Haha aku hanya bisa menertawakan penyesalanmu. Maaf kini aku terlalu bahagia untuk memikirkanmu. Sebaiknya kau pergi, berlari, bawa hati labilmu itu. Aku telah melupakanmu. Melupakan  apapun tentangmu.

Tak ada satupun yang aku sesali. Itu semua hanya membuatku terlatih patah hati. Terlatih patah hati, bukan munafik yang sok sok an melupakan padahal masih cinta. Benar benar terlatih patah hati. Mereka membuatku mampu dan berani menghadapi rasanya disakiti. Terluka itu pasti. Namun kini, aku telah terlatih untuk patah hati.

Aku tidak akan dendam, aku percaya karma. 

Yang ku tuju, bahagiaku bersamanya. 

Ini hanya kutipan masa laluku. Bukan aku mencintai mereka lagi, aku bahkan lupa sebagian wajah mereka. Yang kucintai saat ini, esok dan selamanya hanya dia. 

Jadilah Nyata, Selalu Ada.

Ayah, mana dunia fantasi yang dulu kau ceritakan saat aku masih kecil? Mana pangeran yang akan menyelamatkanku dari monster monster jahat? Atau setidaknya menyelamatkanku dari kejahatan nenek sihir dan orang jahat?
Pangeranku justru menyakitiku..
Bisakah aku mencintai tanpa harus sakit, ayah? Apa dulu ayah tak pernah menyakiti ibu? Apa ayah tak pernah menyakiti ibu?
Aku selalu ingin dia berada didekatku. Dengan cara apapun. Termasuk berkhayal..
Mengkhayalkan kehadirannya cukup untuk aku bahagia. Hanya mendengar namanya cukup membuatku bersemangat. Tapi menyadari tidak adanya kehadirannya, cukup membuat sesuatu dalam diriku mati..
Sekarang aku tak tau mana yang harus kupercaya..
Jangankan bertarung, memberi waktu untuk mengerti keadaanku saja dia tak mau..
Tidak akan kehilangannya? Bahkan ia tak pernah benarbenar untukku..
Jangan ucapkan sepatah kata, aku tak tau bagaimana aku percaya. Faktanya, kita sedang dalam situasi yang menyedihkan. Pastikan pada siapa kamu akan datang. Jika untukku, seharusnya selalu disini, bersamaku. Kenapa dia selalu siap berpisah? Bagaimana jika aku membutuhkannya? Maukah ia sejenak tinggal? Atau setidaknya mengerti?
Bagaimana jika aku mencintainya? Maukah ia datang menggenggam tanganku? Atau akankah emmbiarkanku pergi begitu saja?
Be real, be here, be you, be mine..

Life With You..

"Semoga kita bisa seromantis Romeo Juliet ya, sayang.." kataku sambil tertawa kecil..
Kemudian kamu tertawa lalu terdiam, akupun ikut diam..
"Yang romantis itu bukan Romeo Juliet yang mati bareng. Yang romantis itu kakek dan nenek yang tumbuh tua bareng. Aku bener bener gabisa kehilangan kamu, sayang.." Lalu kita saling menatap sejenak, sebelum saling tersenyum bahagia..
Dulu aku sempat sangat takut jatuh cinta lagi. Setelah tau rasa sakitnya kehilangan. Pernah kurasa hujan tak semanis saat dia bersamaku. Tapi kamu datang. Membuat aku merasakan hujan tanpa merasa dingin. Membuatku menanti nanti hujan setiap kamu didekatku. Agar aku dapat satu pelukan hangatmu.
Kamu selalu membuatmu merindu..
Merindu ucapan selamat pagi dan malam darimu. Merindu omelan omelan kecilmu. Merindu perhatian manismu. Merindu cemburu mu yang kadang tak beralasan. Merindu apapun tentangmu.
Yang selalu kuingat adalah impian kita..
Apa yang akan kita lakukan 10 tahun kedepan..
"10 tahun lagi, andai kita terpisah lalu kamu dinikahi orang lain, aku akan datang kayak superman, terus culik kamu habis itu kita hidup sama sama deh.." setelah itu pasti tersenyum. Itu selalu kuingat, berkali kali kau ucapkan aku tak pernah bosan mendengar dan berkhayal tentangnya.
"Aku ingin segera selesai sekolah lalu dapat kerja yang bagus terus nikahin kamu.."|"Aku juga mau dapet kerja yang bagus biar bisa bahagia sama kamu hihi.."|"Looh, sayangku nggak boleh kerja. Harus jadi nyonya besar kerjanya cuma duduk dirumah ngurusin anak sama aku hehehe" Meski belum terealisasi aku sudah merasa kau istimewakan. Terimakasih sayang. Kamu mengajarkanku banyak, tentang cinta, kesetiaan, berharap, bermimpi.. Banyak hal kau ajarkan dalam hidupku. Hidupku tak akan seindah ini, tanpamu dan semua yang telah kita lewati.
Darling, I'll never stop falling in love with you..
Cause you've got the most adorable eyes I could ever fall for and the cutest smile that takes my breathe away. You've the ability to make me laugheverytime you speaks.
And whenever I look into your eyes..
It's so hard to turn away..
Sincerely, your childish girl :$<3

Don't Go :')

"Mana yang lebih dingin? Hujan saat malam, atau secangkir kopi yang kau biarkan?"|"Sama saja jika aku tetap harus kehilanganmu.." 

Aku sungguh tak mampu hidup tanpa-mu. Jika kau memaksaku pergi, kemana aku harus pergi? Katamu waktu selalu menang. Tapi kepergianmu membuktikan keadaanlah yang menjadi pemenang. Lalu semua menghilang. 

Andai kau mengerti semudah apa kau membuatku tersenyum, hanya mengingatmu aku selalu tersenyum. Andai kau mengerti tanpa sengaja telah kau tumpahkan tinta hitam untuk namaku yang tak berwarna. Cinta, hanya sebuah kata. Ya, hanya sebuah kata sampai seseorang datang dan memberi arti untuknya, Kamu. Kamu selalu membuat hujan merasa bahagia karena aku mulai menyambut bahagia kehadirannya sejak mengenalmu. Ya, bagaimana aku tidak berterimakasih pada hujan? Karenanya kau memberiku sebuah pelukan. 

Aku selalu mengingat satu moment dimana kau raih jemariku lalu kau ajari aku menghitung cinta satu-satu, dan pada hitungan ke-sepuluh selalu rindu menetes deras didalam dadaku. Tapi kini seperti daun yang berguguran, cintaku jatuh kau biarkan. Berserakan, tak kau hiraukan. Biarkan saja aku sendiri yang merasa rindu ini sendiri, dalam sepi, dan terus menanti.karena setiap teringat senyum manismu, ia membawa keteduhan yang pada setiap alurnya memaksaku untuk merindumu lebih larut. 

Ini tidak adil sayang. Kembalilah, kalahkan keadaan, menangkan kita. Come back, let's spend the day with holding hands together, like yesterday :')

Aku Ingin Sedekat Mereka..

"Kenapa kita tidak bisa bertemu setiap hari seperti mereka, sayang? Aku ingin seperti mereka.." aku merengek, dan kau hanya terdiam. 
Aku tak mengerti, bagaimana bisa kau punya banyak sekali waktu dengan teman-temanmu? Dengan hobi-hobimu? Tapi waktu untuk bertemu denganku? Bahkan porsentasenya tak mencapai setengah dari waktumu untuk teman dan hobimu. Apa kau sengaja menyediakan jarak agar bila kita berakhir kamu lebih mudah melupakanku? Atau agar kau terbebas untuk mendekati wanita manapun yang kau mau?Kau tau? Bahkan sejak kau berbalik badan meninggalkanku, rinduku mulai menyebar lagi. Tiap ada kata berpisah rindu ku langsung mengguyur jiwaku. Membuatku ingin selalu dekat denganmu.
Hey tunggu..
Rindu?
Biar kutela'a sebentar..
Oh aku mulai mengerti alasan diam mu. Aku yang terlalu kekanak-kanakan. Maafkan aku. Kau sediakan jarak agar aku dan kamu mengenal rindu, pada saat bertemu. Kau sediakan jarak agar kejenuhan tak cepat datang. Kau sediakan jarak agar ada waktu memikirkanku. Kau sediakan jarak agar meminimalisir pertengkaran. Dan baru kusadari jarak menguji kekukuhan cinta. Maaf aku yang masih belum dewasa untuk mengerti semua maksut mu. Listen dear, don't count the miles but count the I love you's :')<3

If He Knew

Aku mencoba jadi sempurna..
Atau setidaknya jadi standard orang kebanyakan..
Hanya selalu emncoba menjadi seperti maumu..
Mencoba menjadi yang terindah..
Selalu berusaha menjadi bahagia..
Aku selalu mencoba, mengusahakan semampuku.
Dan kamu, tidak pernah mau tau..
Tuhan, beri dia kekuatan untuk melihat apa yag aku lihat..
Untuk tau seberapa berartinya dia, untukku :-)

I'm Lonely Here Tonight:(

Aku ingin mendengarnya. Mendengar suaramu, sekali lagi..
Atau sekedar berdiam diri menatap bola mata milikmu..
Bahkan jika hanya mampu melihatmu berjalan, tertawa, bahagia tanpa aku pun aku ingin bisa melihatnya, meski hanya dari jauh..
Tapi jika melihatmu sudah tak mungkin lagi, itu nggak akan merubah apapun. Diseluk beluk hati ini, selalu ada tempat untukmu. Entah berarti atau tidak untukmu, yang jelas selalu ada. Tak akan tertutup oleh hal lain. Aku selalu mencintaimu. Selalu lebih dalam daripada yang kurasakan kemarin. Katakan padaku kau juga mencintaiku. Lebih mencintaiku dari kemarin. Maafkan aku tentang hal-hal di hidupku yang tidak pernah sempurna. Tapi aku ingin pulang kembali. Rumahku di hatimu. Rumah batin. Tempat dimana aku merasa sangat aman. Bukakan pintu itu sekali lagi, dan bilang padaku untuk tetap tinggal. Sesederhana itu dan tak akan aku keluar meskipun hanya menengok ke jendela.
Aku selalu menertawakan mimpimu, tapi se spesial itu juga kau menertawakan mimpiku. Kau bilang konyol. Lalu aku harus bagaimana? Kalau aku cukup mampu berjalan pergi, aku akan pergi. Tapi aku sakit! Aku terlanjur nyaman. Aku ingin sekali lagi bersamamu, selalu denganmu.
If I could just have one wish, I'd have you by my side.

Tentang Dia dan Dunianya

Ibaratkan sebuah dunia. Dia sedang mendesain dunianya. Dan aku, mungkin hanya barang yang tersortir untuk terbuang dari hidupnya. Hey, aku sudah terlalu berharap dimiliki oleh-mu. Didekatmu nyaman. Nyaman sekali.
Kembalikan aku ke tempatku..
Tempat tertinggi dihatimu..
Yang kau bilang lebih berharga dari lainnya..
Yang katamu akan selalu kau pertahankan..
Jangan bohongi aku seperti ini. Aku takut berjalan sendiri. Lorong yang akan kulalui gelap dan terlalu berliku liku. Berjalanlah bersamaku.Biarlah kubantu kamu membangun bangunan bangunan indah, meskipun dengan airmataku. Tapi kamu harus janji, biar aku saja yang menangis.
Beri aku kesempatan mempertahankan yang kau hilangkan. Jangan tahan aku, aku ingin kembali ke tempatmu.Aku lelah berdiri sendiri.
Kembalilah...
Sekali lagii...

Kepada Yang Tertinggi:(

Dear Tuhan..

Tuhan, aku tau dia milikmu. Dia milikmu seutuhnya. Sejak kecil hingga sekarang. Terimakasih untuk pertemuantu dengannya Tuhan. Setiap waktu dengannya, aku merasa sempurna. Dia ciptaanmu yang luar biasa. Sejak broadcast malam 3 Desember 2012 itu, hingga hari ini 11 Mei 2013.
Tuhan, hari ini aku dan dia bertengkar hebat. Entah siapa yang salah. Aku jadi membenci ayahku Tuhan. Maaf.
Tuhan berbaik hatilah kepadaku..
Pinjamkan dia untukku..
Sebentar saja..
Hanya selama hidupku, Tuhan..
Pertemuan-pertemuan singkat yang engkau ciptakan, sungguh luar biasa. Tapi Tuhan, bisakah kau kembalikan dia untukku? Kembalikan dia untuk mengerti aku. Menyayangi aku. Kembalikan dia jadi ceci-ku yang dulu. Tuhan, aku mohon. Buat dia kembali, ya? :(

SUPERHERO:))

"Superhero-mu? Superhero selalu ada untukmu. Dia nggak akan bikin kamu terus-terusan kangen kaya gini.." - Seorang teman dekat-ku
My hero, where are you?

Itu hero ku. Setiap kamu lewat didepanku rasanya semakin nyeri.Karena aku sempat memilikimu, dan-tidak-lagi. Wajahnya, ia mewarisi mata ibunya dan ambisi ayahnya. Lalu bagaimana bila aku mewarisi sedikit ambisi agar dia tau aku merindukannya?
Aku rindu dirindukan..
Dia adalah superman-ku. Superman yang pelupa. Dia selalu lupa memakai jubah merah dan calana dalam diluar. Dia juga sekarang mulai melupakan ke-peka-annya. Mulai tidak memikirkan perasaanku. Aku tersudut merindukannya!
Aku juga sepertinya mulai pikun. Aku lupa mengutarakan rasa rinduku tiap kau bilang "Hai, apakabar?" aku hanya akan menjawab "Baik kok, hehe" Hey! Harusnya bukan itu yang ingin kukatakan!
"Aku tidak baik! Aku tidak pernah baik sejak kau tinggalkan! Aku tetap mencintaimu, selamanya. Ruang hatiku yang itu sudah sesak kau penuhi. Aku lelah menyayangimu diam - diam. Memperhatikanmu dari kejauhan. Aku menginginkanmu, sekali lagi!" lalu tidak tertawa, tapi menangis.
Dulu kau bilang mau jadi superhero-ku kan? Tapi kamu berbohong.
Sekarang yang kulihat hanya superhero yang mulai terbang jauh dan tak kembali...
Superhero yang menolong orang banyak, tak hanya aku..
Kembalilah, kita akan bersama suatu hari nanti..
Kembali lah jadi superhero-ku. Hanya aku!
Aku pergi jauh, tapi tak pernah melepasmu pergi. Sedikitpun aku tak rela kau tinggalkan! Jangan lupakan tempatmu meninggalkanklu. Kembalilah kesana, aku berharap.
Berharap sebuah panggilan darimu..
Berharap sebuah kartu ucapan darimu..
Berharap satu pelukan hangatmu..
Berharap kehadiranmu, kamu yang dulu..

Imperfect Story

Ini hanya sebuah jabaranku agar kau bisa pahami maksutku.
Mungkin aku hanya sebuah telaga kecil, maka jika kau dahaga teguklah airku.
Jika yang kau temukan kesejukan, ketenangan pada tiap tetes airku, tetaplah tinggal dan jadilah tuan bagiku. Yang dengan setia mencintaiku, merawatku, menjagaku.
Namun, pabila nanti tetesan airku menyesakanmu, meracunimu, pergilah. Carilah penawar bagi dahagamu sampai nanti kau temukan laut biru.
Tapi, mengertikah engkau?
Telaga itu terlanjur memilihmu..
Terlanjur berharap airnya menyejukanmu..
Telaga ini menginginkanmu jadi tuannya..
Meracunimu tak pernah ia sengaja..
Yang ia tau hanya melakukan yang terbaik untukmu. Namun apalah daya si telaga apabila yang terbaik darinya, tak pernah jadi baik untuk calon tuannya. I should be your missing piece, but how can I be? :')

Can't Describe More, I Miss You :(

“You never know what you have until you lose it, and once you lose it, you can never get it back.”
Aku baru benar – benar memahami arti kalimat tersebut. Kalimat galau universal. Siapa lagi kalau bukan kamu yang membuatku mengerti arti kata sedih itu? Selalu kamu, alasan utamaku menyibukkan diri, meluapkan semua perhatian pada sesuatu yang bahkan sudah tidak dianggap olehmu. Dulu, saat aku rindu aku hanya perlu mengambil handphone, dan mengirim pesan rindu kepadamu. Semudah itu, karena kuyakin kau akan mengerti, dan membalas riduku. Kini? Kau benar benar dekat. Seharusnya aku tak perlu serindu ini. Namun, balasan rindu itu yang kurindukan. Kini, rinduku seolah terlantarkan. Ia tidur dipinggiran hatimu yang selalu tertutup. Ia tak memiliki biaya hidup. Kenapa?
Karena kau seluruhnya bagiku..
Satu – satunya yang mampu menyandingku..
Harta termahal bagi hatiku..
Maaf jika aku kurang romantis. Jika aku tak segombal mereka yang mencoba merebut hatimu. Aku ini takmemiliki cukup kejutan untuk membuatmu terguncang bahagia karenanya. Tapi kau tau, dari apa yang kulakukan, aku tak mampu hidu tanpamu.
Mungkin ini cinta. Saat kau sangat jauh, namun aku merasa kau selalu dekat. Menghangatkan jiwaku. Mendinginkan emosi, hanya karena senyummu. Kembalilah sayangku, aku merindukanmu. Aku mungkin tidak bisa melihatmu sesring dulu, sesering yang kumau. Namun dala hatiku aku merindukanmu, aku akan selalu mencintaimu. Aku ini bertahan..
Bukan karena tak mampu mencari yang lain..
Karena hanya kamu yang selalu ada dihati, fikiranku..
Aku masih berharap cinta matimu dulu kembali..
Katamu kau cinta mati kan? Aku ini belum mati, cintai akulagi..
Perpisahan itu membuatku selalu berfikir. Ia membuatku sadar apa yang berarti, dan itu telah hilang bersama kata pisah. Perpisahan hanya merobek hati saat pesimis muncul dan aku berfikir aku takkan memilikimu lagi. Namun, sesuatu dalam diriku muncul, mengingatkanku pada kata cintamu, janji manismu. Aku yakin itu bukan janji busuk, dan kau akan kembali padaku.
Kau tau? Biarkan aku mendongeng untukmu.
I wish that I could hold you now... I wish that I could touch you now... I wish that I could talk to you... be with you somehow. Come back, I love you so..

Dongeng Sederhana, Untuk Kita :)

Pada zaman dahulu hiduplah kekayaan, kegembiraan, kesedihan, kecantikan dan cinta di sebuah desa. Pada suatu hari terjadilah banjir hebat yang menenggelamkan mereka semua. Semua penduduk berlarian dengan perahu mereka masing masing. Namun, cinta kebingungan. Ia tidak memiliki perahu, berenang pun ia tak mampu.
Cinta berdiri diatas atap rumahnya yang tenggelam, mencoba menyelamatkan diri namun air semakin tinggi. Ia semakin ketakutan, menangis dan bersedih.
Tak lama setelah itu ia melihat kecantikan lewat dengan perahu rakitnya. “Kecantikan.. hey kecantikan! Kemarilah bantu aku” teriak cinta. Cinta berharap kecantikan yang pernah ia eluhkan dahulu akan membantunya. “Maaf cinta, aku takut kamu mengotori perahuku. Lihatlah dirimu telah basah dan kotor” cinta sedih sekali.
Kemudian lewatlah kekayaan. Cinta dulu pernah menolongnya untuk bersabar dan akhirnya mendapat kekayaan “hey kekayaan! Bantulah aku. Bawa aku ke perahumu!” teriak cinta. “Maaf cinta, perahuku telah penuh oleh harta bendaku. Lagipula tak ada tempat untukmu lagi” jawab kekayaan dan meninggalkan cinta. Cinta semakin pesimis dengan situasi ini.
Selang beberapa saat, lewatlah kegembiraan. Cinta ingat dulu pernah menolong kebahagiaan sewaktu bertengkar dengan kesedihan “Kegembiraan! Hey lihat aku. Bantulah aku ke perahumu”. Namun karena terlalu gembira, kegembiraan melengos meninggalkan cinta. Cinta semakin panik, ia meneteskan air matanya lagi.
Kemudian lewatlah kesedihan. Cinta berharap inilah yang terakhir “kesedihan! Tolonglah aku untuk naik keperahumu ya..” kata cinta. “maaf cinta aku sedang sedih, aku ingin sendiri..” dengan senyum cinta membiarkan kesedihan pergi, namunsetelah itu kepanikannya berlanjut.
Sebelum suara memanggilnya “Cinta, naiklah keperahuku. Cepat! Sebelum air semakin tinggi..” ia menengok pada pak tua yang memanggilnya dan segera bergabung dengannya. Sepanjang perjalanan mereka hanya terdiam. Orang itu menurunkan cinta di pulau terdekat. Ketika di pulau itu ia bertanya siapa pak tua tadi, dan orang itu menjawab “yang menolongmu tadi, ia adalah......waktu” cinta terdiam lalu betanya lagi “tapi au tak mengenalnya, mengapa ia mau menyelamatkanku?” orang itu kembali menjawab
“Sebab, hanya waktu sajalah yang tau berapa nilai arti kesungguhan cinta”

Don't Force Me to Move On

Mungkin aku memang mengganggumu dengan berbagai pilihan - pilihanku. Tapi sadarkah kamu telah menggangguku dengan suaramu. Suara yang hanya samar samar bayangan. Mengganggumu seperti itu belum cukup untukku membencimu dan move on, melupakanmu, merelakanmu. Aku hanya selalu menyadari selalu mencintaimu layaknya pertama bertemu.

Kita tidak perlu tergesa-gesa, sayang. Kamu bisa mengulurnya, meninggalkanku untuk mencari yang terbaik. Aku akan tetap berdiri, setia dan melihatmu kembali tanpa membawa apa-apa. Karena aku yakin cintaku ini sudah sempurna untuk melengkapimu.

Meski katamu, kau tak mencintaiku lagi..
Meski katamu, pemujaanku untukmu kurang..
Aku ini tidak sempurna, sayang. Aku akan berusaha memperbaikinya sedikit demi sedikit. Bantu aku berubah, jangan ditinggal dulu.

Fine, I just want you to know. I will always love you, like the first time we meet. Com back, be here. I miss you so much badly.

I WON'T GIVE UP!

Saat aku diam bersamamu, aku lebih suka diam, terhanyut menyelami pandanganmu, terhanyut pada rinduku sendiri. Persis rasanya ketika aku merindukanmu dan melihat ke langit malam dan melakukan hal konyol yang sama. Atau ingatkah matahari senja yang pernah kita lihat bersama? Seperti itu bahagianya.
Dengarkan aku, aku ingin katakan aku tak akan menyerah pada hubungan ini. Meskipun rindu telah melemahkanku, dan mereka yang ingin menghancukan memanfaatkannya. Aku takkan menyerah. Dengarlah! Meskipun langit akan gelap karena aku mencintaimu, cintaku ini pasti selalu milikmu. Kau bilang kita saling mencintai kan? Biarkan aku menyombongkan hubungan  ini kepada dunia. Aku memilikimu.
Bila suatu saat kamu butuh ada rentang jarak diantara kita, untuk menekan ragumu, untuk menemukan yang lebih dariku. Aku tak akan pergi, aku akan sabar menunggumu kembali, dan melihat sudahkan sesuatu itu kau dapatkan?
Karena ketika bintang malam terbakar, sebagiannya turun ke bumi. Membawa doáku agar kamu paham, aku tak akan menyerah segitu saja. Aku tidak ingin menjadi seperti orang orang sebelumnya dihidupmu yang mudah menyerah dan pergi begitu saja. Pergi seolah lupa alasan mencintai sebelumnya. Aku akan menjadi yang terbaik, yang berbeda dalam hidupmu. Semampuku akan bertahan!