Can't Describe More, I Miss You :(

“You never know what you have until you lose it, and once you lose it, you can never get it back.”
Aku baru benar – benar memahami arti kalimat tersebut. Kalimat galau universal. Siapa lagi kalau bukan kamu yang membuatku mengerti arti kata sedih itu? Selalu kamu, alasan utamaku menyibukkan diri, meluapkan semua perhatian pada sesuatu yang bahkan sudah tidak dianggap olehmu. Dulu, saat aku rindu aku hanya perlu mengambil handphone, dan mengirim pesan rindu kepadamu. Semudah itu, karena kuyakin kau akan mengerti, dan membalas riduku. Kini? Kau benar benar dekat. Seharusnya aku tak perlu serindu ini. Namun, balasan rindu itu yang kurindukan. Kini, rinduku seolah terlantarkan. Ia tidur dipinggiran hatimu yang selalu tertutup. Ia tak memiliki biaya hidup. Kenapa?
Karena kau seluruhnya bagiku..
Satu – satunya yang mampu menyandingku..
Harta termahal bagi hatiku..
Maaf jika aku kurang romantis. Jika aku tak segombal mereka yang mencoba merebut hatimu. Aku ini takmemiliki cukup kejutan untuk membuatmu terguncang bahagia karenanya. Tapi kau tau, dari apa yang kulakukan, aku tak mampu hidu tanpamu.
Mungkin ini cinta. Saat kau sangat jauh, namun aku merasa kau selalu dekat. Menghangatkan jiwaku. Mendinginkan emosi, hanya karena senyummu. Kembalilah sayangku, aku merindukanmu. Aku mungkin tidak bisa melihatmu sesring dulu, sesering yang kumau. Namun dala hatiku aku merindukanmu, aku akan selalu mencintaimu. Aku ini bertahan..
Bukan karena tak mampu mencari yang lain..
Karena hanya kamu yang selalu ada dihati, fikiranku..
Aku masih berharap cinta matimu dulu kembali..
Katamu kau cinta mati kan? Aku ini belum mati, cintai akulagi..
Perpisahan itu membuatku selalu berfikir. Ia membuatku sadar apa yang berarti, dan itu telah hilang bersama kata pisah. Perpisahan hanya merobek hati saat pesimis muncul dan aku berfikir aku takkan memilikimu lagi. Namun, sesuatu dalam diriku muncul, mengingatkanku pada kata cintamu, janji manismu. Aku yakin itu bukan janji busuk, dan kau akan kembali padaku.
Kau tau? Biarkan aku mendongeng untukmu.
I wish that I could hold you now... I wish that I could touch you now... I wish that I could talk to you... be with you somehow. Come back, I love you so..

Dongeng Sederhana, Untuk Kita :)

Pada zaman dahulu hiduplah kekayaan, kegembiraan, kesedihan, kecantikan dan cinta di sebuah desa. Pada suatu hari terjadilah banjir hebat yang menenggelamkan mereka semua. Semua penduduk berlarian dengan perahu mereka masing masing. Namun, cinta kebingungan. Ia tidak memiliki perahu, berenang pun ia tak mampu.
Cinta berdiri diatas atap rumahnya yang tenggelam, mencoba menyelamatkan diri namun air semakin tinggi. Ia semakin ketakutan, menangis dan bersedih.
Tak lama setelah itu ia melihat kecantikan lewat dengan perahu rakitnya. “Kecantikan.. hey kecantikan! Kemarilah bantu aku” teriak cinta. Cinta berharap kecantikan yang pernah ia eluhkan dahulu akan membantunya. “Maaf cinta, aku takut kamu mengotori perahuku. Lihatlah dirimu telah basah dan kotor” cinta sedih sekali.
Kemudian lewatlah kekayaan. Cinta dulu pernah menolongnya untuk bersabar dan akhirnya mendapat kekayaan “hey kekayaan! Bantulah aku. Bawa aku ke perahumu!” teriak cinta. “Maaf cinta, perahuku telah penuh oleh harta bendaku. Lagipula tak ada tempat untukmu lagi” jawab kekayaan dan meninggalkan cinta. Cinta semakin pesimis dengan situasi ini.
Selang beberapa saat, lewatlah kegembiraan. Cinta ingat dulu pernah menolong kebahagiaan sewaktu bertengkar dengan kesedihan “Kegembiraan! Hey lihat aku. Bantulah aku ke perahumu”. Namun karena terlalu gembira, kegembiraan melengos meninggalkan cinta. Cinta semakin panik, ia meneteskan air matanya lagi.
Kemudian lewatlah kesedihan. Cinta berharap inilah yang terakhir “kesedihan! Tolonglah aku untuk naik keperahumu ya..” kata cinta. “maaf cinta aku sedang sedih, aku ingin sendiri..” dengan senyum cinta membiarkan kesedihan pergi, namunsetelah itu kepanikannya berlanjut.
Sebelum suara memanggilnya “Cinta, naiklah keperahuku. Cepat! Sebelum air semakin tinggi..” ia menengok pada pak tua yang memanggilnya dan segera bergabung dengannya. Sepanjang perjalanan mereka hanya terdiam. Orang itu menurunkan cinta di pulau terdekat. Ketika di pulau itu ia bertanya siapa pak tua tadi, dan orang itu menjawab “yang menolongmu tadi, ia adalah......waktu” cinta terdiam lalu betanya lagi “tapi au tak mengenalnya, mengapa ia mau menyelamatkanku?” orang itu kembali menjawab
“Sebab, hanya waktu sajalah yang tau berapa nilai arti kesungguhan cinta”