Aku menyerah. Perlahan, namun akan kupastikan. Aku ingin berhenti sakit. Aku ingin memerdekakan hatik. Aku ingin menyudahi dramaku selama ini. Aku hanya berhenti berpura pura kuat, berpura pura memahami. Aku hanya berhenti selalu mengatakan aku baikbaik saja. Hari berlalu dan...aku bertahan dan memaksa untuk tidak memikirkanmu. Tapi itu justru menekan batinku untuk merindumu lebih, dan lebih. Perasaanku justru semakin kuat, kuat dan sangat kuat. Sedih! Kini aku hanya ingin kamu tau aku masih (sangat) mencintaimu. meskipun jika itu tidak akan menguabh apapun setidaknya kamu mengerti. Apa kamu mengalami perasaan ini? Perasaan susah untuk berpaling? Perasaan gagal move on? TIDAK! karena aku dan kamu berbeda. aku mencoba berbulan-bulan, namun kamu? Tidak perlu mencoba pun akan gampang untuk melupakan. Aku mulai mengerti, selama ini yang kau sebut cinta itu adalah rasa kagum. Bukan cinta! Ingatkah kata-kata "Aku tidak akan pernah meninggalkanmu, aku akan mencintaimu selamanya, kita akan selalu bersama-sama"? Kata itu seolah mengiung dikepalaku. Setiap detik! Dan, apa yang kau lakukan? Kamu justru meninggalkan aku. Di kotak surat sialan itu masih membekas hangat pena tulisan roman epik tersebut. Sudah, sekarang berapa lama? Aku masih mencintaimu. Jika kamu mucul kembali, aku akan menjadi gadis paling bahagia di bumi. Jika kita bertemu lagi, seperti di 29 September 2012 dan jatuh cinta lagi, namun, kali ini .. dengan cara yang benar. Aku akan menjadi gadis paling bahagia di dunia.