Ayah, mana dunia fantasi yang dulu kau ceritakan saat aku masih kecil? Mana pangeran yang akan menyelamatkanku dari monster monster jahat? Atau setidaknya menyelamatkanku dari kejahatan nenek sihir dan orang jahat?
Pangeranku justru menyakitiku..
Bisakah aku mencintai tanpa harus sakit, ayah? Apa dulu ayah tak pernah menyakiti ibu? Apa ayah tak pernah menyakiti ibu?
Aku selalu ingin dia berada didekatku. Dengan cara apapun. Termasuk berkhayal..
Mengkhayalkan kehadirannya cukup untuk aku bahagia. Hanya mendengar namanya cukup membuatku bersemangat. Tapi menyadari tidak adanya kehadirannya, cukup membuat sesuatu dalam diriku mati..
Sekarang aku tak tau mana yang harus kupercaya..
Jangankan bertarung, memberi waktu untuk mengerti keadaanku saja dia tak mau..
Tidak akan kehilangannya? Bahkan ia tak pernah benarbenar untukku..
Jangan ucapkan sepatah kata, aku tak tau bagaimana aku percaya. Faktanya, kita sedang dalam situasi yang menyedihkan. Pastikan pada siapa kamu akan datang. Jika untukku, seharusnya selalu disini, bersamaku. Kenapa dia selalu siap berpisah? Bagaimana jika aku membutuhkannya? Maukah ia sejenak tinggal? Atau setidaknya mengerti?
Bagaimana jika aku mencintainya? Maukah ia datang menggenggam tanganku? Atau akankah emmbiarkanku pergi begitu saja?
Be real, be here, be you, be mine..