Aku sungguh tak mampu hidup tanpa-mu. Jika kau memaksaku pergi, kemana aku harus pergi? Katamu waktu selalu menang. Tapi kepergianmu membuktikan keadaanlah yang menjadi pemenang. Lalu semua menghilang.
Andai kau mengerti semudah apa kau membuatku tersenyum, hanya mengingatmu aku selalu tersenyum. Andai kau mengerti tanpa sengaja telah kau tumpahkan tinta hitam untuk namaku yang tak berwarna. Cinta, hanya sebuah kata. Ya, hanya sebuah kata sampai seseorang datang dan memberi arti untuknya, Kamu. Kamu selalu membuat hujan merasa bahagia karena aku mulai menyambut bahagia kehadirannya sejak mengenalmu. Ya, bagaimana aku tidak berterimakasih pada hujan? Karenanya kau memberiku sebuah pelukan.
Aku selalu mengingat satu moment dimana kau raih jemariku lalu kau ajari aku menghitung cinta satu-satu, dan pada hitungan ke-sepuluh selalu rindu menetes deras didalam dadaku. Tapi kini seperti daun yang berguguran, cintaku jatuh kau biarkan. Berserakan, tak kau hiraukan. Biarkan saja aku sendiri yang merasa rindu ini sendiri, dalam sepi, dan terus menanti.karena setiap teringat senyum manismu, ia membawa keteduhan yang pada setiap alurnya memaksaku untuk merindumu lebih larut.
Ini tidak adil sayang. Kembalilah, kalahkan keadaan, menangkan kita. Come back, let's spend the day with holding hands together, like yesterday :')
0 komentar:
Posting Komentar