Saya tidak yakin benar mana yang
harus diutamakan saat ini. Memaksamu bertahan di negeri ini dan bersama saya,
atau mengejar cita-citamu hingga ke negeri orang. Saya tau benar saya diam-diam
mencintai kamu. Saya takut akan kehilangan kamu. Saya menemukan sosok hangat
dalam dirimu, yang takkan mungkin saya temukan pada pria lain. Jika saja saya
sedikit lebih pantas, tidak, jika negeri ini sedikit lebih bisa memberikan
sedikit kualitas pendidikan, saya pasti sudah mati-matian memaksa kamu tinggal
bersama saya. Ya, kalau boleh jujur ada rasa egois yang sudah serupa gletser di
atas lautan yang menenggelamkan pikiran jernihku.
Saya pun tau, untuk menentukan hal
ini pun bukan suatu hal yang mudah bagimu. Saya tau jika bisa, kamu pasti ingin
membuat semuanya baik-baik saja, aku dan kedua orang tuamu. Yang membuat dua
pilihan ini imbang bagimu adalah dua pihak berpihak pada tiap opsi. Dan terimakasih
karena itu saya. Terimakasih telah menjadikan saya sebuah pertimbangan. Terimakasih
telah menjadikan keinginan saya sebuah pemberat dalam pengambilan keputusanmu.
Jika kamu tanya menurut saya
kekurangan mengambil opsi bersekolah jauh, jelas saya akan jawab kamu akan
jauh, tidak, semakin jauh dari saya. Jujur, dalam kepala saya sudah ada
gambaran bagaimana kita akan selesai dari pertempuran dengan jarak selama satu
semester ini. Saya sudah siapkan diri saya untuk selalu dekat dengan kamu, di
kotamu. Ada sesuatu yang tidak ikhlas dalam diri saya jika kamu memilih pergi,
padahal, katakan saja saya sudah berusaha mendekat.
Siapa yang akan mendengarkan
cerita-cerita bodoh saya? Siapa yang akan memberi saya pelukan hangat tiap kali
saya down atau lelah? Siapa yang akan menjadi bahan kejailan saya? Siapa yang
akan menemani saya menikmati indahnya pulau Bali? Siapa yang akan menemani saya
jajan di pinggir jalan? Siapa yang akan datang dengan suntikan semangat saat
saya lelah dengan tugas-tugas?
Tapi sekali lagi ini adalah
pilihan. Cita-cita atau cinta?
Maka pergilah, kekasih.
Pergilah untuk kembali kepadaku. Pergilah
untuk menjadi yang terbaik. Jadikan jarak ini alasanmu berjuang agar lulus
tepat waktu, sehingga kamu tidak mengulur perpisahan kita. Toh saya juga bisa
seidkit lebih fokus disini. Saya bisa belajar bersosialisasi dengan baik. Kejar
cita-citamu lalu pulanglah demi cinta. Saya mencintaimu, selalu.
Let this be our lesson in love
Let this be the way we remember us
I don't wanna be cruel or vicious
And I ain't asking for forgiveness
All I ask is if this is my last night with you
Hold me like I'm more than just a friend
Give me a memory I can use
Take me by the hand while we do what lovers do
It matters how this ends
Cause what if I never love again?
Let this be the way we remember us
I don't wanna be cruel or vicious
And I ain't asking for forgiveness
All I ask is if this is my last night with you
Hold me like I'm more than just a friend
Give me a memory I can use
Take me by the hand while we do what lovers do
It matters how this ends
Cause what if I never love again?